Merencanakan Poker dan Poin Pengguna – Beberapa Tip Estimasi dari Scrum
Scrum menawarkan beberapa ide inovatif untuk mengatasi tantangan abadi yang sulit dicapai dengan estimasi yang akurat. Artikel ini akan membahas tiga pendekatan ini: perencanaan poker, kecepatan burn-down, dan poin cerita. Meskipun Scrum umumnya digunakan untuk mengembangkan perangkat lunak, prinsip-prinsip dalam artikel ini dapat diterapkan pada semua jenis pekerjaan.
Langkah 1 – Kumpulkan Cerita Pengguna Bersama judi slot online
Scrum memecah setiap proyek menjadi serangkaian cerita pengguna. Kisah pengguna ini adalah deskripsi fungsionalitas yang harus dilakukan perangkat lunak. Ini bukan persyaratan. Namun, buku luar biasa Kent Beck “Extreme Programming menjelaskan” menjelaskan bahwa persyaratan terdengar wajib dan banyak dari pengguna “baik untuk kaya” yang diminta sebenarnya adalah persyaratan. Setiap cerita pengguna menggambarkan perjalanan perangkat lunak. Sebuah cerita mungkin berbunyi, “Masuk menggunakan nama pengguna dan kata sandi Anda untuk mengakses layar beranda.”
Tim perangkat lunak akan berkolaborasi dengan klien untuk menentukan cerita pengguna mana yang akan disampaikan pada sprint berikutnya. Sprint berlangsung sekitar 20 hari. Tim pengembangan harus memperkirakan jumlah pekerjaan yang diperlukan untuk menyelesaikan setiap cerita pengguna. Berikut adalah beberapa ide yang berguna: perencanaan poker dan poin pengguna.
Langkah 2: Perkirakan setiap cerita pengguna dalam hal Poin Cerita
Kesalahan terbesar dalam memperkirakan adalah mengacaukan upaya (jumlah waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas) dengan durasi (lamanya periode kerja). Pengembang mungkin mengklaim bahwa cerita pengguna membutuhkan waktu delapan jam dan timnya berasumsi bahwa dia dapat menyelesaikannya dalam satu hari. Dia mengetahui bahwa dia memiliki komitmen lain dan hanya dapat mengerjakan cerita ini selama satu jam per hari ketika dia mulai bekerja. Dia menyelesaikan tugas itu delapan hari kemudian. Sulit untuk memprediksi durasi tugas. Kita semua memiliki hari-hari buruk dan hari-hari baik, dan beberapa hari lebih terganggu daripada yang lain. Scrum punya solusinya. Alih-alih memperkirakan waktu, Scrum memperkirakan setiap cerita pengguna dalam hal poin cerita. Poin cerita dapat digunakan untuk mengukur ukuran.
Poin cerita dapat digunakan dengan cara terbaik. Mulailah dengan cerita pengguna pertama, lalu berikan ukuran tertentu, seperti sepuluh poin cerita. Selanjutnya, tanyakan pada diri Anda seberapa besar ceritanya dibandingkan dengan yang sebelumnya. Itu diberikan lima poin cerita jika kurang dari setengah ukuran aslinya. Ini membantu menambatkan ukuran dalam pikiran estimator.
Langkah 3 – Merencanakan dan bermain poker
Merencanakan poker adalah cara yang bagus untuk memperkirakan poin cerita. Setiap anggota tim diberikan setumpuk kartu poker. Setiap kartu ditandai dengan angka, yang mewakili perkiraan poin cerita. Setiap anggota tim biasanya memiliki 20 kartu. Alih-alih menggunakan kartu dari satu hingga dua puluh, deret fibonacci sering digunakan (1,2,3,5,8,13.21.34, dan seterusnya). Ketidakpastian estimasi yang melekat tercermin dalam variasi antara angka fibonacci.
Permainan “poker” dimulai. Tim kemudian disajikan dengan cerita pengguna. Setiap anggota tim memilih kartu yang mewakili perkiraan mereka dan meletakkannya menghadap ke bawah di atas meja. Semua kartu secara bersamaan dibalik. Ini penting, karena perkiraan dapat mempengaruhi yang lain. Pengembang kemudian mendiskusikan perkiraan mereka. Ini diulang beberapa kali.
Langkah 4 – Ubah Poin Cerita menjadi Durasi dengan Menggunakan Kecepatan
Poin cerita bersifat abstrak sehingga tim sekarang mengubahnya menjadi durasi untuk menentukan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk membuat kumpulan cerita pengguna yang memenuhi ukuran poin pengguna tertentu. Di sinilah konsep kecepatan Scrum masuk. Kecepatan mengacu pada jumlah pekerjaan yang dapat diselesaikan tim dalam hari tertentu. Atau, dengan kata lain:
Kecepatan = Poin cerita/Durasi
Jika cerita pengguna memiliki 30 poin cerita dan kecepatan rata-rata tim adalah tiga cerita per hari, cerita tersebut harus diselesaikan dalam 10 hari kalender. Selanjutnya, Anda perlu mengetahui kecepatan tim Anda. Ini dapat diperkirakan dengan menjalankan beberapa sprint untuk melihat seberapa banyak pekerjaan yang dilakukan setiap anggota tim dalam satu hari rata-rata. Tim harus bekerja sama jika ini adalah sprint pertama mereka.
leave a comment